PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) menyatakan bahwa penjualan mereka tahun ini naik sekira 22 persen di tengah upaya transisi dari mesin berstandar emisi Euro 2 menjadi Euro 4.
General Manager Sales Planning & Marketing Strategy Unit KTB Novian Taufik menjelaskan kontribusi penjualan utama akan datang dari lini produk Fuso Canter dan Fuso Fighter X dengan komposisi 65 persen dan 35 persen.
“Penjualan kurang lebih 27.000 unit, atau meningkat 22 persen dibanding tahun lalu untuk market di 2022. Hasil itu jauh lebih baik dibanding 2021,” kata Novian pada Sabtu (29/10/2022).
Terkait dengan sektor bisnis, Tonny Chandra selaku President Director PT Dipo Internasional Pahala Otomotif (DIPO) mengatakan bahwa Fuso Canter dan Fuso Fighter X banyak digunakan di segmen sawit, tambang hingga logistik.
Baca juga :
Jasa Pbn Premium
Jasa Pbn Berkualitas
Jasa Pbn
“Saya pikir sektor bisnis yang paling banyak menggunakan Canter dan Fighter adalah sawit,” kata dia, seraya menambahkan bahwa batu bara, pulp dan logistik memberikan kontribusi yang baik.
“Keempat sektor migas memberikan kontribusi yang tidak sedikit, bahkan berkontribusi besar buat kami,” kata dia.
Tonny Chandra menambahkan bahwa transisi menuju Euro 4 merupakan momentum positif untuk menunjukkan pengalaman KTB dalam memberikan layanan penjualan dan purna jual terbaik.
“Dengan adanya Euro 4, tidak hanya Mitsubishi Fuso yang mengalami, semua merek merasakannya. Saya pikir dalam kondisi seperti ini, merupakan kesempatan yang bagus buat kami. Sebab saya yakin dengan pengalaman yang baik, sparepart dan mekanik yang baik, kami yakin bisa mendapat keuntungan,” kata Tonny Chandra.
Ia menjelaskan, pihak diler telah memberikan pelatihan kepada mekanik dan driver untuk mengoptimalkan manfaat mesin Euro 4. Kendati demikian, ia menyarankan kepada pemilik mobil yang masih menggunakan biosolar agar lebih sering melakukan servis berkala.
Baca Juga :
Jual Saldo Paypal
Jual Beli Saldo Paypal
Saldo Paypal Terpercaya
“Kami berikan training ke driver dan mekanik, jadi konsumen yakin akan produk Euro 4 supaya tidak ada kesalahan. Kami juga harus siap dengan ketersediaan sparepart,” kata dia.